Rabu, 13 Juni 2012

Definisi Timur Tengah


Review dari tulisan Pinar Bilgin yang berjudul “Whose ‘Middle East’ ? Geopolitical Inventions and Practices of Security”


Sejak terjadinya serangan terhadap Amerika pada 11 September 2001 yang menghancurkan menara WTC yang notabene merupakan salah satu simbol kejayaan Amerika. Dunia islam menjadi sorotan utamanya, karena penyerangan itu dianggap dilakukan oleh kelompok militan Timur Tengah. Dan secra otomatis, Timur Tengah pun kembali menjadi perhatian utama. Mengacu pada peristiwa ini, banyak para ilmuwan yang berpendapat bahwa diperlukan adanya teori atau pendekatan baru dalam menjelaskan dan menganalisa dinamika di daerah ini. Karena pendekatan sebelumnya dianggap kurang sempurna dalam menjelaskan dinamika yang terjadi di Timur Tengah.
Pendekatan realis yang digunakan sebelumnya memang masih relevan untuk menjelaskan kondisi di Timur Tengah. Tapi pendekatan baru seperti pendekatan kritis yang melalui konsep keamanannya telah teruji mampu menjelaskan kondisi di Eropa barat, ternyata juga relevan jika digunakan untuk menjelaskan dinamika yang terjadi di Timur-Tengah. Dalam pandangan pendekatan kritis, terhadap hubungan antara pembentukan daerah dengan konsep keamanan. Artinya bahwa konsep keamanan dibentuk sesuai dengan isu wilayah yang melatarbelakanginya.
Artikel yang ditulis oleh Pinar Bilgin ini berusaha menjelaskan bahwa pendekatan kritis dari konsep keamanannya relevan dalam menjelaskan masalah keamanan regional di Timur Tengah. Pertanyaan utama yang diberikan oleh Bilgin adalah apa yang diamaksdu dengan Timur-Tengah. Konsep wilayah (yang berkaitan dengan konsepsi keamanan) berasal dari bagaimana suatu wilayah itu ditemukan. Sehingga dapat disebut region as geopolitical inventions. Seperti yang telah umum dalam pembahsan mengenai kawasan dalam studi hubungan internasional, batasan mengenai wilayah Timur Tengah ini sendiri tidak jelas. Oleh karena itu Bilgin memberikan  setidaknya ada 4 konsepsi bagi wilayah ini yaitu, Middle East, Arab Middle East, Muslim Middle East, dan Mediterranean Middle East.
Middle East. Konsepsi mengenai middle east ini selalu berkaitan dengan Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya. Konsepsi ini sangat erat kaitannya dengan konsepsi keamanan barat karena menyangkut pengamanan terhadap kepentingan minyak (untuk mengendalikan harga), usaha untuk menyelesaikan konflik antara Arab Islael, dan mencegah munculnya islamisme sebagai hegemon baru di kawasan serta untuk mengupayakan hubungan yang harmonis dengan rezim-rezim yang berkuasa di sana agar kepentingan Amerika dan sekutunya tidak terganggu.
Dalam pandangan barat, daerah ini merupakan daerah yang mereka anggap sebagai lumbung energi utama, terutama sebagai penyuplai minyak. Oleh karena itu mereka berupaya agar daerah ini tidak samapai terpengaruh oleh kekuatan komunis dan Uni Soviet. Oleh karena itu mereka berupaya untuk merangkul para pemimpin negara-negara di kawasan untuk menjaga kondusifitas dan kstabilitas keamanan regional. Diantara dengan membentuk East Defence Organisation (1951) dan the Baghdad Pact (1955).
Konsepsi Middle East yang sangat bernuansa keamanan dalam pandangan Amerika juga dapat dilihat dari adanya invasi ke Irak pada 2003 dengan alasan adanya Weapon Mass Destruction yang dianggap dapat mengganggu kestabilan kawasan. Kuatnya nuansa kepentingan AS semakin terlihat paska 9/11 ketika AS menyatakan dukunganny untuk menciptakan kawasan yang bebas dan aman. Dukungan ini dibuktikan dengan adanya semacam latihan militer bersama sebagai upaya untuk melakukan kontrol terhadap wilayah tersebut demi kepentingan energi AS dan sekutunya. Dalam perspektif Middle East ini sangat erat nuansa keamanananya.
Arab Middle East. Negara-negara Arab menganggap bahwa konsepsi Midlle East  merupakan pelecehan terhadap persatuan Arab dan terlalu condong ke Amerika Serikat. Oleh karen itu konsep Arab Middle East ini ditujukan untuk membangun persatuan negara-negara arab melalui doktrin pan-arabisme sebagai upaya untuk menciptakan daerah yang aman baik dari pengaruh Amerika Serikat maupun Uni Soviet.
Pemberian label Middle East oleh Amerika dan Ingriss dianggap sebagai upaya untuk menghapus label Arabisme dari tatanan internasional. Padahal menurut orang-orang arab sendiri, label Arab Middle East ini lebih pantas dan cocok untuk menyatakan eksistensi dunia arab dalam tatanan global. Dengan konsepsi ini, menurut kalangan pendukungnya dianggap akan memberikan kemudahan untuk menganalisa hubungan dunia arab dengan negara-negara tetangga (Iran, Israel, dan Turki) serta dengan kalangan internasional lainnya.konsepsi ini berargumen bahwa jika menggunakan konsepsi Midlle East akan mencampuradukkan antara kepentingan arab dan non- Arab (Israel, Iran, Turki). Ada dua pandangan berbeda yang dikemukakan oleh dua orang ahlu mengenai konsepsi ini. Pertama Baghat Korany, yang menekankan keamanan pada masyarakat sipil dan Ali Eddin Hillal Dessouki dan Jamil Mattar yang menekankan keamanan pada stabilitas negara-negara Arab.
Muslim Middle East. Kata muslim memiliki cakupan yang sangat luas, yaitu masyarakat transnasional yang mencakup seluruh dunia. Dalam perspektif ini, keamanan didefinisikan menjadi dua, yaitu sebagai berkurangnya pengaruh islam yang berakibat sulitnya untuk mencapai masyarakat muslim yang lebih besar dan kedua semakin meningkatnya perilaku-perilaku non-islami (intervensi asing) yang menjadi ancaman bagi mereka. Jiak dari kedua konsepsi sebelumnya, keamanan selalu diidentikan dengan militerisme. Maka dalam konsepsi muslim middle east ini, kemana dilihat dari dimensi non-militer yang menjadikan islam sebagai identitas keagamaan, dan jihad merupakan suatau bentuk perjuanagn untuk menghilangkan penindasan struktural. Dalam konsepsi ini berupaya untuk membangun suatu masyarakat muslim tanpa adanya penindasan kelas sosial.
Mediterranean Middle East. Konsepsi ini merupakan bentukan Uni Eropa sebagai upaya merek untuk menanggulangi adanya penyebaran konflik di Timur-Tengah menyebar ke Eropa. Selain faktor keamanan Uni Eropa dari ancaman imigrasi penduduk dari Timur-Tengah, khususnya kawasan Mediterania, ada juga faktor lainnya yaitu faktor keamanan supply energy bagi Uni Eropa. Kelangkaan supply energy ini terjadi karena adanya embargo dari OPEC pada 1973. Oleh karena itu, eropa mengajak negara-negara mediterania untuk bekerjasama.
Skema yang ditawarkan oleh uni eropa adalah kerjasama pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di kawasan mediterania. Dengan demikian tingkat pendapatan penduduk mediterania akan meningkat sehingga dapat menurunkan tingkat imigrasi ke eropa. Yang berarti bahwa mengurangi kemungkinan uni eropa terkena imbas dari krisi yang ada di timur tengah. Dengan demikian, ada tiga alasan yang melatarbelakangi uni eropa menciptakan konsepsi Mediterania ini, yaitu keamanan energy, stabilitas regional yaitu negara-negara Afrika Utara yang berdekatan secara geografis dengan Eropa, dan upaya penyelesaian konflik Arab-Israel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar