Sabtu, 24 April 2010

IMAN KEPADA KITAB ALLAH

A. PENGERTIAN IMAN KEPADA KITAB ALLAH
    Secara etimologi kata Kitab adalah bentuk mashdar dari kataba yang berarti menulis, sedangkan bentuk dari kitab adalah kutub atau menurut Bahasa Indonesia kitab berarti buku. Secara terminologis kitab adalah kitab suci yang diturunkan oleh Allah SWT kepada para Nabi dan Rasul-Nya.. Jadi iman kepada kitab Allah adalah meyakini atau percaya bahwa kitab-kitab kalamullah yang diturunkan kepada para Rasul-Nya dan meyakini bahwa segala isinya benar.
   Ada beberapa pengertian Al Kitab di dalam Al Qur’an yaitu :
1. Menunjukkan semua kitab suci yang pernah diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya seperti dalam surah Al-Baqarah ayat 177:
“Bukanlah menghadapkan wajahmu kearah Timur dan Barat itu suatu kebajikan; akan tetapi sesungguhnya itu ialah beriman kepada Allah,hari akhir, Malaikat- Malaikat, Alkitab (kitab-kitab suci), dan Nabi-nabi…..’’
2. Menunjukkan semua kitab suci yang diturunkan sebelum Al-Qur’an terdapat dalam surah Ar Ra’d 13 : 43 sbb :
“Berkatalah orang-orang kafir: “Kamu bukan seorang yang dijadikan Rasul.” Katakanlah : “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan kamu dan antara orang yang mempunyai ilmu tentang Al Kitab (Kitab-kitab suci sebelum Al Qur’an)”
3. Menunjukkan kitab suci tertentu sebelum Al Qur’an dalam surah Al Baqarah 2 : 87 yaitu :
“Dan sesungguhnya kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa…….”
4. Menunjukan kitab suci Al Qur’an secara khususu seperti dalam surat Al Baqarah 2 :2 yaitu :
“Al Kitab (Al Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa.”
    Istilah lain dari Al-Qur’an yaitu :
1. Shuhuf yang berarti lembaran, yang khusus diturunkan kepada Nabi Ibrahim dan Nabi Musa As. Firman Allah dalam surah Al A’la ayat 18 – 19 :
“Sesungguhnya ini benar-benar terdapat dalam Shuhuf yang dahulu. Yaitu shuhuf Ibrahim dan Musa. (Al A’la 87 : 18-19)
2. Zubur Jama dari Zabur yang berarti buku, sesuai dengan firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 184 :
“Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamupun didustakan pula, mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, zubur dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna.”
3. Zabur Mufrad dari Zubur yang merupakan bentuk khusus dari kitab suci yang diturunkan Allah kepada Nabi Daud. AS. Sebagaimana firman Allah dalam surat An Nisaa ayat 163
“…………… Dan kami berikan Zabur kepada Daud.”
B. KITAB-KITAB ALLAH SEBAGAI WAHYU
    Kata wahyu secara etimologis mashdar dari kata auha yang berarti tersembunyi / rahasia (Al Khafa) dan cepat (As Sur’ah). Secara terminologis wahyu ialah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi dan Rasul-Nya. Istilah lain yang digunakan dalam Al Qur’an didalam mengungkap-kan sebuah wahyu, diantaranya :
1. Ilham Fitri yang diberikan kepada manusia, contohnya ilham yang diberikan kepada Ibu Musa untuk menyusukan bayinya.
2. Instink yang diberikan kepada hewan, contohnya Allah memberikan instink kepada lebah.
3. Isyarat yang cepat dengan memberikan kode/tanda, contohnya yang diberikan Nabi Zakaria kepada kaumnya untuk bertasbih
4. Bisikan syaitan kepada manusia untuk menggoda dan menipunya
5. Perintah Allah SWT kepada para Malaikat-Nya
    Wahyu yang diturunkan Allah melalui beberapa cara :
1. Melalui mimpi seperti dalam surat As Shaffat ayat 100 –102
2. Kalam Illahi dari balik tabir seperti yang terdapat dalam Surah Thaha ayat 9 - 13
3. Malaikat jibril yang ditegaskan dalam surah As Syu’ara ayat 192-195
Melalui Malaikat Jibril dengan 2 cara yaitu :
    a. Dengan bunyi gemerincing lonceng yang keras.
    b. Dengan memperlihatkan diri seperti seorang laki-laki
4. Cara tertulis contohnya Taurat
C. KITAB SAMAWI DAN BUKAN SAMAWI
    Kitab Samawi adalah kitab-kitab Allah yang diturunkan kepada para Rasul seperti kitab Zabur diturunkan kepada Daud AS, Taurat diturunkan kepada Musa AS, Injil diturunkan kepada Isa AS dan Al-Qur’an diturunkan kepada Muhammad SAW. Ada yang menyebutkan shuhuf Ibrahim dan Musa termasuk ke dalam kitab Samawi. Semua kitab suci tersebut wajib kita imani, tetapi kitab suci yang diturunkan sebelum Al Qur’an tidak bersifat Universal, hanya bersifat local untuk umat tertentu.
D. KEISTIMEWAAN AL QUR’AN DARI KITAB-KITAB YANG LAIN
    Adapun keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki Al Qur’an dibanding-kan dengan kitab yang lain adalah sbb :
1. Sanggup menantang kepada siapa yang ingin menandinginya.
2. Al-Qur’an mempunyai uslub terindah
3. Al-Qur’an berlaku umum untuk seluruh umat manusia
4. Al-Qur’an mengankat derajat umat islam
5. Ajaran Al-Qur’an mencakup seluruh aspek kehidupan
6. Al Qur’an merupakan mukjizat terbesar
   Diantara kemukjizatan Al-Qur’an tersebut mampu mendorong manusia yang berjiwa jujur dan bersih untuk mengakui kebenaran dan keindahan bahasanya, sehingga membuat bertekuk lutut dan menyatakan dirinya masuk Islam seperti :
a. Umar bin Khathab
b. Ali Selman Benoist (Perancis)
c. Miss Mas’Udah Steineman (Inggris) dan
d. Dr. Rasyad Khalifah (Mesir).
   Jadi jelaslah bahwa Al-Qur’an sebagai kitab yang paling sempurna. Al-Qur’an senantiasa merupakan bimbingan dan tuntunan hidup manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia maupun di akhirat.
E. AL QUR’AN SEBAGAI KITAB YANG TERAKHIR
    Kitab suci Al Qur’an merupakan kitab yang diwahyukan oleh Allah kepada Nabi kita yang terakhir yaitu Muhammad SAW. Dilihat dari segi bahasa (etimologis) Qur’an berarti bacaan yang berasal dari kata Qa-ra-a. Sedangkan menurut istilah (terminologis) Al-Qur’an yaitu wahyu Allah SWT yang diturun-kan kepada Nabi Muhammad SAW.
    Nama-nama lain dari Al Qur’an adalah :
1. Al-Kitab 4. Al-Mau’izhah
2. Al-Furqon 5. Al Huda
3. Al-Zikru 6. As Syifa, dll
   Al Qur’an terjamin keutuhan dan keasliannya, hal ini karena jaminan dari Allah SWT dan karena adanya usaha-usaha yang manusiawi dilakukan sejak zaman Rasulullah SAW oleh para sahabat. Dalam hubungan al Qur’an dengan kitab-kitab suci yang diturunkan sebelumnya, maka Al-Qur’an berfungsi sebagai :
1. Nasikh artinya semua kitab suci terdahulu dinyatakan tidak berlaku lagi
2. Muhaimin artinya menjadi korektor terhadap perubahan yang terjadi pada kitab-kitab yang sebelumnya.
3. Mushaddiq artinya menguatkan kebenaran-kebenaran pada kitab-kitab Allah sebelumnya.
   Sebagai seorang muslim wajiblah mengimani semua kitab-kitab suci yang telah diturunkan Allah SWT, seperti dalam firman Allah surah An Nisa ayat 136 artinya
“Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barang siapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-MalaikatNya,Kitab-KitabNya,Rasul-RasuiNya dan hari kemudian, maka se-sungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya”.
   Tetapi ada perbedaan konsekuensi keimanan antara iman kepada Al-Qur’an dan kitab suci sebelumnya..Iman kepada kitab suci sebelumnya seorang muslim hanya mempunyai kewajiban mengimani keberadaannya,sedangkan kebenarannya tanpa kewajiban mempelajari,mengamalkan dan mendakwahkan kandungannya karena hanya berlaku untuk umat dan masa tertentu.
   Sedangkan iman kepada Al-Qur’an membawa konsekwensi yang lebih luas seperti mempelajarinya, mengamalkan dan mendakwahkannya serta membela nya dari serangan musuh-musuh Islam.

DAFTAR PUSTAKA :

1. Kuliah Aqidah Islam oleh Drs Yunahar Ilyas LC
2. Aqidah Akhlak Madrasah Aliyah oleh :
   a. Drs H. Moh. Rifai
   b. Drs RS. Abd. Aziz