Kamis, 07 Februari 2013

Terpaut

Ah . . .
Mengapa bayangannya selalu hadir?
Haruskah hati ini condong?
Padahal jiwa pecinta sedang melayang
Mengharap cerita di dunia khayal
Banyak yang berkata
Butakah netraku ini?
Seribu bidadari terbang di sekelilingku
Tapi mengapa hanya dia yang terbesit?
Ah . . .
Jiwaku kosong dan mata tertunduk
Terpejam dan tak kan terbuka
Kecuali bila hadirnya kan merajut
Syair-syair cinta di hadapanku
Oh bidadari surgawi
Dirimu tak mungkin terganti
Meski sinar kebencian selalu terpancar
Namun Illahi telah menetapkan
Si bodoh ini menjadi pemimpi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar