Selasa, 29 Maret 2011

Review Film Blood Diamond

Cerita yang diangkat dalam film ini adalah tentang perdagangan berlian secara illegal. Perdagangan illegal ini dilakukan dengan memanfaaatkan keadaan yang sedang terjadi di Sierra Leone yaitu terjadinya perang antara pemerintah dengan pemberontak. Kalangan pemberontak yang disebut Fron Revolusi (Revolutioner United Front; RUF) melakukan penambangan berlian secara illegal dan kemudian menjualnya untuk digunakan sebagai dana pembelian senjata.
Konflik ini terjadi di Sierra Leone (sebuah negara di Afrika Barat) pada tahun 1999. Berlian merupakan salah satu sumber alam yang diseludupkan ke pasar bebas oleh RUF melalui Liberia. Film ini mendeskripsikan dengan baik konflik yang trjadi di Afrika. Bahkan anak kecil pun bisa dijadikan sebagai pembunuh yag sadis. Mereka menjelaskan bagaimana tingginya tingkat korupsi dan konspirasi yang tertata dengan baik. Perdagangan berlian dilakukan secara terorganisir dan rapi.
Pada awalnya, film ini menceritakan seorang ayah, nelayan yang bernama Solomon Vandy (Djimon Hounsou), ia memiliki anak yang bernama Dia Vandy (Caruso Kuypers). Dia memiliki cita-cita menjadi seorang dokter. Oleh karena itulah Solomon menyekolahkan anaknya. Namun, pada suatu hari ketika Solomon dan Dia sedang sedang berjalan-jalan, datanglah pasukan RUF yang melakukan penyerangan. Banyak dari penduduk Kono (desa tempat Solomon tinggal) yang terbunuh, tetapi ada sebagian yang disandera sebagai pekerja di pertambangan berlian. Solomon termasuk salah satu diantara mereka yang tertangkap. Dan keluarganya berhasil kabur. Namun selanjutnya, anaknya (Dia) pun tertangkap dan dijadikan tentara anak oleh RUF.
Ketika sedang mencari berlian, Solomon menemukan sebuah berlian yang sangat besar. Kemudian ia sembunyikan di jari kakinya. Namun hal itu diketahui oleh RUF dan memaksanya untuk menyerahkan berlian tersebut. Ketika ia hendak menyerahkan berlian tersebut, datanglah pasukan pemerintah menyerang penambangan. Berlian tersebut kemudian dikubur oleh Solomon dan ia tertangkap. Di penjara ia bertemu dengan Danny Archer (Leonardo DiCaprio), seorang tentara bayaran dari Afrika Selatan. Archer tahu bahwa Solomon memiliki berlian. Oleh karena itu, setelah keluar dari penjara, Archer menawarkan Solomon untuk bekerja sama.
Archer memberi Solomon tawaran bahwa ia akan membantu Solomon untuk mencari keluarganya, asalkan Solomon mau memberikan berlian tersebut kepadanya. Setelah mereka berdua setuju, maka mereka berdua mencari berlian tersebut. Namun, sebelum mencari berlian tersebut, mereka berdua terlebih dahulu mencari keluarga Solomon. Untuk itulah, Archer meminta bantuan Maddy Bower (Jennifer Connelly) seorang wartwan majalah Vital Affairs dari New York, Amerika. Mereka bertiga mengunjungi kamp pengungsian dan menemukan istri dan anak Solomon. Namun anak sulungnya (Dia) tidak ada. Barulah kemudian mereka mulai mencari berlian.
Maddy, seorang wartawan amerika tersebut mau membantu Archer karena ia membutuhkan informasi tentang penyeludupan berlian. Sedangkan Archer mengetahui informasi yang banyak tentang penyeludupan tersebut. Di sini terlihat bahwa ketiga orang tersebut memiliki kepentingan yang berneda-beda. Solomon menginginkan keluarganya kembali, Archer berambisi untuk mendapatkan berlian agar ia bisa segera lari dari Afrika, sedangkan Maddy butuh informasi yang lengkap tentang aksi perdagangan berlian illegal yang melibatkan seorang pengusaha intan terkenal Van De Kaap. Namun, ketiganya tetap bisa bekerja sama dengan baik.
Mereka bertiga mengunjungi kamp militer pimpinan kolonel Coetzee. Kolonel pun kahirnya meminta Archer agar ikut bersama pasukan mereka menyerang pasukan RUF. Namun Archer tidak mau. Justru ia mencuri beberapa senjata yang ada di kamp tersebut dengan bantuan Maddy untuk mengalihkan perhatian penjaga. Setelah itu ia dan Solomon pergi mencari berlian tersebut ke daerah Kono berdua, sedangkan Maddy harus dievakuasi keluar dari wilayah konflik. Setelah sampai di dekat tempat tujuan, terjadi konflik antara keduanya. Archer ingin agar mereka tidak langsung ke kamp pemberontak, sedangkan Solomon ingin langsung ke sana dengan tujuan mencari anaknya.
Archer menjelaskan ke Maddy bagaimana cara mereka menyeludupkan berlian. Mereka dibantu oleh aparat pemerintah dengan melakukan penyuapan. Ia juga menjelaskan bagaimana Van De Kaap melakukan penimbunan berlian agar harganya tetap mahal. Sehingga mereka bisa mengontrol harga berlian. Ia juga memberikan bukti berupa selembar cek. Dengan bukti itulah kemudian Maddy menuliskan beritanya.
Akhirnya, mereka berhasil menyusup mendekati kamp RUF. Mereka menyusun rencana penyerangan. Archer menelepon kolonel Coetzee dan memberitahukan di mana posisi RUF. Kolonel menyatakan akan melakukan penyerangan besok dan Archer setuju. Namun, pada malamnya Solomon nekat masuk ke kamp RUF untuk mencari anaknya. Ia melihat anaknya sedang bermain judi dan ia sangat marah. Solomon memaksa anaknya untuk pulang. Tetapi Dia menolak dan terjadi keributan. Solomon ditangkap oleh RUF. Pada paginya, ia dipaksa oleh pimpinan RUF untuk memberitahukan di mana ia menguburkan berlian dengan mengancam akan membunuh anaknya jika ia tidak mau. Tidak lama kemudian kamp RUF diserang oleh pasukan kolonel Coetzee. Sehingga suasana menjadi kacau. Solomon akhirnya akhirnya mencari pimpinan RUF dan membunuhnya.
Setelah RUF berhasil ditaklukan, kolone Coetzee memaksa Archer agar meminta Solomon untuk memberitahukan tempat berlian. Mereka juga memanfaatkan Dia. Ketika sampai di bukit tempat berlian disembunyikan, Solomon menggali tanah mencari berliannya. Setelah berlian ditemukan, Archer menyerang kolonel dan membunuhnya. Tetapi kemudian Dia mengancam akan menembak Archer. Setelah dinasehati oleh Solomon, akhirnya Dia sadar dan mereka pun lari. Mereka lari ke ujung tebing dengan harapan akan dijemput oleh Nabil, temannya Archer. Namun Archer tidak mampu lagi meneruskan pelarian, karena ia tertembak oleh kapten ketika terjadi keributan saat mengambil berlian. Dan akhirnya ia memberikan berlian tersebut kepada Solomon. Ia menyuruh Solomon untuk pergi ke Conarky daerah Guinea dan bertemu dengan Maddy agar membantunya menjualkan berlian tersebut. Archer pun akhirnya meninggal karena luka tembak tersebut.
Setelah bertemu dengan Maddy, mereka pergi ke London. Solomon akhirnya menjual berliannya kepada Van De Kaap dan ia bertemu dengan keluarganya. Tidak lama setelah itu, dunia dikejutkan dengan berita yang dipublikasikan oleh Maddy. Banyak orang melakukan demonstrasi menanyakan kebenaran berita tersebut kepada Van De Kaap. Dan kahirnya Solomon diundang untuk menceritakan kejadian yang sebenarnya yang terjadi di Benua Afrika. Dan akhirnya, penyeludupan berlian berhasil dihentikan.
Film ini menggambarkan secara kompleks permasalahan yang ada di Afrika. Bagaimana sebuah konflik internal di sebuah negara dimanfaatkan oleh orang lain untuk mengambil sumber daya yang ada di negara tersebut. Bagaimana pembunuhan yang dilakukan secara sadis. Dan bagaimana anak kecil menjadi pembunuh yang tidak kenal belas kasihan. Bagaimana kepentingan diri sendiri menjadi hal yang diutamakan. Bahakan teman sendiri pun bisa diperalat. Oleh karena itulah film ini diberi judul “Blood Diamond” dengan mengacu pada proses untuk mendapatkan berlian tersebut melalui pertumpahan darah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar